Salam Tebe Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang.

"TABE SALAMAT LINGU NALATAI, SALAM SUJUD KARENDEM MALEMPANG"
"ADIL KA' TALINO, BACURAMIN KA' SARUGA, BASENGAT KA' JUBATA".

"MAMUT MENTENG UREH UTUSKU ISEN MULANG JETE PENYANGKU".

Selasa, 07 Februari 2012

"Baptis Orang Benar"



Mengenai Baptis, Tuhan Yessus (YHVH) saja diselamkan di dalam air apa kita manusia yang berdosa hanya percik saja dan itu tidak pernah Tuhan Yessus (YHVH) mengajarkan kita seperti itu (Lihat Firman Tuhan).

Kata Baptis percik itu tidak pernah dikenal dalam Ajaran kristus.
Adalah kitab Didakhe yang kemudian, memberi ajaran bahwa baptisan percik (3 kali pemercikan air ke atas kepala) bisa dilakukan, dengan alasan khusus, yaitu orang tersebut dalam keadaan sakit dan tidak bisa berdiri (Philip Schaff, hlm 181).

Terlepas dari itu jauh sebelum Yohanes Pembaptis melakukan baptisan di sungai Yordan (zaman Perjanjian Lama), kalangan Yahudi telah mengenal upacara "percik baptis".

Kata "percik" menurut bahasa Ibrani adalah זרק - ZARAQ, zayin-resy-qaf, dan נזה - NÂZÂH, nun-zayin-he , secara konseptual berarti "Memercik" : menyiram, menabur sesuatu dalam jumlah kecil ke atas suatu permukaan.
Kata ini berpadanan dengan kata Yunani "ραντιζω - rhantizô" dan "προσχυσις - proskhusis" namun secara makna sangat berbeda dengan Baptis (Lihat. Baptizo).
Namun kita tidak akan membahas itu

baptis itu mempunyai dua makna besar bagi pengikut kristus, namun disini kita hanya membahas baptis air.

kata baptis itu berasal dari bahasa yunani yaitu "βαπτιζω – BAPTIZÔ" dari kata 'βαπτω BAPTÔ' dan "baptize" dalam bahasa inggris yang berarti "berendam/membenamkan atau mandi/menenggelamkan" atau Mencelup, Membenamkan, Menenggelamkan untuk maksus religius, Membanjiri, Memenuhi.
lebih tepat diartikan sebagai "berendam/ditenggelamkan di air seluruhnya dan atau sampai air menutupnya".
Dan dalam bahasa Ibrani טבילה – TEVILÂH, yang berarti "baptisan" : pencelupan tubuh secara keseluruhan di dalam air yang mengalir (sungai) atau kolam air tertentu

Baptisan dikenal sebagai ritual inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa. Baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. Rasul Paulus dalam Surat Roma melukiskannya demikian:

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian [selam/dalam air], supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru [keluar dari air dan meninggalkan dosa lama]." (Roma 6:3-4).

Yang pasti murid - murid Tuhan Yesus tidak mengenal baptis percik, karena hal itu tidak umum di kalangan orang Ibrani saat itu, mungkin di kalangan penyembah berhala sudah umum, tapi di Israel tidak.

Saudara harus mengetahui bahwa baptisan mengharuskan:
Saudara harus mengetahui bahwa baptisan mengharuskan:
Saudara harus mengetahui bahwa baptisan mengharuskan:

  • Banyak air. (Yohanes 3:23; Kisah Rasul 10:47)
  • Masuk ke dalam air. (Kisah Rasul 8:36-39)
  • Penguburan di dalam air. (Roma 6:3-4; Kolose 2:12)
  • Dibangkitkan dari dalam air. (Kisah Rasul 8:39; Roma 6:4; Kolose 2:12)
  • Suatu kelahiran baru (rohani). (Yohanes 3:3-5; Roma 6:3-6)
  • Penyucian. (Kisah Rasul 22:16; Ibrani 10:22)

Anda harus tahu bahwa melalui (proses) baptisan, Anda:

  • Diselamatkan dari dosa-dosa. (Markus 16:16; 1 Petrus 3:21)
  • Mendapatkan pengampunan dosa. (Kisah Rasul 2:38)
  • Dosa-dosa Anda telah disucikan oleh darah Kristus. (Kisah Rasul 22:16; Ibrani 9:22, 10:22; 1 Petrus 3:21)
  • Masuk ke dalam gereja. (1 Korintus 12:13; Kisah Rasul 2:41,47)
  • Anda masuk ke dalam Kristus. (Galatia 3:26-27; Roma 6:3-4)
  • Mengenakan Kristus dan menjadi anak Allah. (Galatia 3:26-27)
  • Dilahirkan kembali, menjadi suatu ciptaan baru. (Roma 6:3-4; 2 Korintus 5:17)
  • Berjalan dalam kehidupan yang baru. (Roma 6:3-4)
  • Menaati Kristus. (Markus 16:16; Kisah Rasul 10:48; 2 Tesalonika 1:7-9)

Sedikit Referensi:

Markus 10
10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima ?"

Markus 10
10:39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.


" HO PISTEUSAS KAI BAPTISTHEIS SÔTHÊSETAI HO DE APISTÊSAS KATAKRITHÊSETAI "


***PAX ET BONUM***

Minggu, 05 Februari 2012

SINGKAT NAMA PULAU KALIMANTAN

    gbr. peta kalimantan tahun 1670 oleh Belanda.


Mungkin ada yang bertanya - tanya apa sih Pulau Kalimantan itu dan arti dari nama Kalimantan itu sendiri, dibawah ini ada beberapa penjelasan singkat mengenai hal itu :



GEOGRAFIS

Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Malaka sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².

Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut China Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.

Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia ialah lokasi tertinggi di Kalimantan. Selain itu terdapat pula Gunung Palung, Gunung Lumut, dan Gunung Liangpran.

Sungai-sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai Kapuas (1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Barito (880 km) di Kalimantan Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km) di Kalimantan Timur, Indonesia, Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia.

Jalan Nasional RI di Kalimantan sepanjang 6.075,97 km yang secara umum dengan kondisi mantap baru mencapai 77%.[32]




ETIMILOGIS KALIMANTAN

Asal – usul nama kalimantan tidak begitu jelas kapan dan siapa pencetus utamanya, namun ada beberapa versi berbeda yang mengungkapkan hal tersebut :

1. "Kalimantan" - "Klemantan.
Menurut C. Hose dan Mac Dougall, "Kalimantan" berasal dari nama-nama enam golongan suku-suku setempat yakni Iban (Dayak Laut), Kayan, Kenyah, Klemantan (Dayak Darat), Murut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu. Namun menurut Slamet Muljana, kata Kalimantan bukan kata Melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya kata Malaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung).

2. "Pulau Goyang'' atau "Bagawan Bawi Lewu Telo"
Adapun nama yang yang diberikan oleh warga setempat pada zamannya adalah "Pulau Goyang" atau "Bagawan Bawi Lewu Telo" Menurut sejarah / tetek tatum, asal mula nama Pulau Goyang  atau Bagawan Bawi Lewu Telo terdapat dalam bahasa Dayak Sangiang/Bahasa Sangiang/Bahasa ke-Sanghiangan (Dayak Kuna) yang berarti : ("Goyang" : Suci dan "Bagawan Bawi Telo" : Negeri tempat tiga putri).

3. "Kalamnthana", "Quallamontan" dan atau "K'Lemantan"
Pendapat yang lain menyebutkan bahwa Kalimantan atau Klemantan berasal dari bahasa Sansekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut kepada penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan. Terdapat tiga kerajaan besar (induk) di pulau ini yaitu Borneo (Brunei/Barune), Succadana (Tanjungpura/Bakulapura), dan Banjarmasinn (Nusa Kencana). Penduduk kawasan timur pulau ini menyebutnya Pulu K'lemantan, orang Italia mengenalnya Calemantan dan orang Ukraina : Калімантан.

4. "Sungai Intan"/"Bakulapura"-"Tanjungpura"
Jika dilihat dari bahasa Jawa, nama Kalimantan bisa dapat diartikan "Sungai Intan".
Sepanjang dalam sejarahnya, Kalimantan juga dikenal dengan nama-nama yang berbeda. Kerajaan Singasari, misalnya, menyebutnya "Bakulapura" yaitu jajahannya yang berada di barat daya Kalimantan. Bakula dalam bahasa Sanskerta artinya pohon tanjung (Mimusops elengi) sehingga Bakulapura mendapat nama Melayu menjadi "Tanjungpura" artinya negeri/pulau pohon tanjung yaitu nama Kerajaan Tanjung Pura yang sering dipakai sebagai nama pulaunya. Sementara Kerajaan Majapahit di dalam Kakawin Nagarakertagama yang ditulis tahun 1365 menyebutnya "Tanjungnagara" yang juga mencakup pula Filipina seperti Saludung (Manila) dan Kepulauan Sulu.

5. "Rahvanadwipa"
Dan sebuah julukan dari pada zaman kerajaan majapahit sering atau mendapat sebuah julukan yaitu “Rahvanadwipa” yang berarti (“Rahv[w]ana” : Rahwana dan “Dwipa” : Pulau) Jadi dapat diartikan sebagai “Pulau Rahwana”, karena pada zaman itu kita tahu sendiri sebelum terjadinya kesepakatan perjanjian tumbang anoi pada tahun 1894 tradisi “Headhunting” itu sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat asli setempat dan lain sebagainya. Namun kita disini tidak akan membahas itu jauh lebih dalam.

6. "Nusa Kencana" dan "Negeri Alengka"
Sebutan "Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno seperti dalam Ramalan Prabu Jayabaya dari masa kerajaan Kadiri (Panjalu), tentang akan dikuasainya Tanah Jawa oleh bangsa Jepang yang datang dari arah Nusa Kencana. Memang terbukti sebelum menyeberang ke Jawa, tentara Jepang terlebih dahulu menguasai ibukota Kalimantan saat itu yaitu Banjarmasin. Nusa Kencana sering pula digambarkan sebagai Tanah Sabrang yaitu sebagai perwujudan Negeri Alengka yang primitif tempat tinggal Para Raksasa di seberang Tanah Jawa. Di Tanah Sabrang inilah terdapat Tanah Dayak yang disebutkan dalam Serat Maha Parwa.

7. "Warunadwipa" dan "Chin Li 'I Shih
Nama pulau terbesar ketiga di dunia ini juga adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut.
Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih.

8. "Pulau Hujung (P'ulo Chung)" dan "Borneo"
Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P’ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.
Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

9. "Tanjung Negara"
Sebutan Tanjung Negara adalah nama yang tercantum dalam Atlas Nederland Indie tahun 1938. Nama ini digunakan pada abad ke-13 semasa Kerajaan Hindu.
Tanjung Negara maksudnya disini adalah ‘pulau’ atau ‘negara’ yang banyak memiliki tanjung (laut). Sedangkan Kalimantan adalah nama yang lahir semasa Kerajaan Islam abad ke-16, pada masa Pangeran Samudra (Pangeran Suriansyah) [1526 M - 1545 M] atau Mahurum yang memegang tampuk pemerintaham di kuin Banjarmasin. Ada dua macam pengertian mengenai nama Kalimantan :
  1. Kali ‘sungai’ mantan ‘besar’; Kalimantan artinya pulau yang memiliki sungai yang besar-besar.
  2. Kalimantan artinya nama semacam pohon buah asam yang banyak terdapat di Kalimantan. Kata mantan juga besar.

Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal.Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit.