Salam Tebe Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang.

"TABE SALAMAT LINGU NALATAI, SALAM SUJUD KARENDEM MALEMPANG"
"ADIL KA' TALINO, BACURAMIN KA' SARUGA, BASENGAT KA' JUBATA".

"MAMUT MENTENG UREH UTUSKU ISEN MULANG JETE PENYANGKU".

Sabtu, 10 Desember 2011

FILSAFAT ADMINISTRASI S1

FILSAFAT ADMINISTRASI
“SASARAN (GOAL) DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI”

Disusun oleh:
Markus Julianto, S.IP


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2011

Palangkaraya, september 2011

BAB I
A. LATAR BELAKANG
Suatu efektifitas diperlukan dalam berbagai aktifitas atau kegiatan, termasuk dalam kegiatan berorganisasi. Saat ini efektifitas organisasi menjadi masalah penting dalam kesehariaanya. Topik ini tidak akan menghilang dari bahasan manajemen serta ilmu organisasi.
Efektifitas organisasi ini dapat dilihat dari berbagai segi dan sudut pandang, baik dilihat dari teori maupun yang lain. Namun, di kalangan para ahli masih terdapat perbedaan pengertian mengenai konsep efektifitas organisasi itu sendiri dan alat ukurnya. Konsep efektifitas organisasional secara teoritik terletak pada pusat semua model organisasional. Konsep ini tertamam dalam bahasa akademik maupun manajerial. Kemudian, efektifitas secara empiris berfungsi sebagai variabel penting dalam kegiatan riset dan konsep penting dalam penafsiran fenomena organisasional.

B. PERMASALAHAN
Permasalahan yang dibahas disini adalah Bagaimana definisi dari efektifitas organisasi ? Bagaimana Pendekatan keefektifan organisasi ?, dan Bagaimana perbandingan keempat pendekatan keefektifan organisasi ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah supaya kita dapat melihat definisi dari efektifitas organisasi itu sendiri serta Pendekatan-pendekatan efektifitas organisasi maupun Perbandingan keempat pendekatan keefektifan organisasi itu secara menyeluruh.

BAB II
 I. SASARAN
A. SASARAN (GOAL) ORGANISASI
Sasaran (Goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan organisasi ataupun sasaran dari suatu bagian tertentu dari organisasi.
Pengamatan terhadap sasaran dari berbagai jenis organisasi menunjukan beberapa hal berikut :

1. Suatu organisasi, terutama yang berukuran besar, bisa mempunyai lebih dari satu sasaran pada saat yang
bersamaan.

2. Sasaran-sasaran yang dimiliki oleh suatu organisasi bisa mempunyai sifat yang berlawanan.

3. Sasaran ditetapkan yang dimiliki oleh para pimpinan organisasi , yang masing-masing dapat mempunyai pandangan
yang berlainan mengenai bentuk maupun prioritas sasaran.

4. Sasaran saling berkaitan satu sama lain. Satu sasaran bisa merupakan alat untuk mencapai sasaran lainnya.

SASARAN (GOAL) ORGANISASI
Terdapat dua alasan yang menyebabkan pembahasan mengenai sasaran organisasi menjadi penting untuk dilakukan. Pertama, sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi. Tanpa adangya tujuan, sesungguahnya menunjukan bahwa organisasi tidak diperlukan. Jika tujuan dinyatakan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dimasa datang, sasaran dapat digambarkan sebagai tujuan anatara yang bersifat lebih operasiaonal.
Kedua, tujuan ataupun sasaran sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam suatu organisasi. Adanya tujuan ataupun sasaran memberikan pengakuan (legitimacy) terhadap perlunya organisasi berdiri,memberikan gambaran mengenai arah pengembangan organisasi, bisa digunakan sebagai kriteria untuk mengukur performansi organisasi, dan juga untuk mengurangi ketidakpastian, seperti yang dijelaskan seperti berikut:

1. Memberikan pengakuan(legitimacy)
Ijin atau akta pendirian merupakana pengakuan resmi (darin pemerintah), terhadap tujuan organisasi, yaitu mengenai hak organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya.

2. Arah bagi pengembangan organisasi
Tujuan organisasi memberikan keterangan mengenai arah yang harus ditempuh oleh setiap anggota organisasi dalam setiap kegiatan hang mereka lakuan. Adanya arah yang jelas dapan memeberikan rangsangan bagi meningkatanya motivasi anggta organisasi dalam melaksanakan tugasnya, terutama pada anggota organisasi dan turut mengambil bagian dalam penetapan arah tersebut.

3. Kriteria untuk mengukur performansi organisasi
Tujuan atapun sasaran memberikan acuan untuk melakukan penilaian terhadap organisasi .pengukuran performansi menuntut ada nya suatu dasar `untuk melakukan evaluasi terhadap organisasi.

4. Mengurangi ketidakpastian
Proses penetapan tujuan atau sasasran merupakan kegiatan organisasi dimna berbagai elemen maupun pendapat yang berbeda ,atau bahkan berlawanan,dicoba disatukan untuk mencapai persetujuan mengenai tujuan atau sasaran y ng mendapat prioritas utama untuk dicapai oleh organisasi.

B. JENIS-JENIS SASARAN ORGANISASI

1. Sasaran Resmi
Sasaran resmi adalah kondisi yang secara resmi dinyatakan ingin dicapai oleh organisasi.Sasaran ini menggambarkan secara resmi ,kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi ,dan nilai-nilai atau falsafah yang mendasari berdirinya organisasi.

2. Sasaran yang sebenar nya diingin kan(Operative Goal)
Sasaran yang sebenarnya diinginkan merupakan tujuan atau sasaran aktual ,yang merupakan tujuan sasaran aktual ,yang dalam praktek diikuti oleh organisasi, tanpa memperhatikan mengenai apa yang sebenarnya diinginkan untuk tercapai oleh organisasi, tanpa memperhatikan menganai apa yang dinyatakan sebagai sasaran resmi.
Terdapat beberapa jenis sasaran aktual dalam organisasi, yang masing-masing memberika arah bagi pelaksanaan kegiatan maupun pengambilan keputusan yaitu :

a. Sasaran lingkungan (enviromental)
Sasaran lingkungan adalah kondisi di mana suatu organisasi-organisasi lain terdapat pada lingkungan nya .sasaran lingkungan ini dapat juga dinyatakan sebagai kondisi dimana organisasi telah mendapatkan pengakuaan dari lingkungan nya.

b. sasaran Output (output goal)
sasaran output mencerminkan jenis usaha yang dilakukan oleh organisasi .sasaran output menunjukan bentuk dan banyaknya output yang akan dihasilkan organisasi ,misalnya mengenai jenis output yang akan dihasilkan organisasi.

c. Sasaran system (System Goal)
sasaran sistem berhubungan dengan pemeliharaan atau perawatan (maintenance) organisasi sendiri ,yang menggambarkan ukuran ,bentuk,dan iklim organisasi yang dikehendaki untuk tercapai.sasaran
system misal nya ,menetapkan apakah organisasi akan mermpunyai struktur denagn tinggi sentralisasi yang tinggi ataupun yang rendah.

d. sasaran Produk (product Goal)
Sasaran produk mengambarkan karakteristik produk ataupun jasa yanhg akan diberikan kepada konsumen .sasaran ini menetapkan jumlah,mutu,jenis,corak dan karakteristik lain nya,yang mengambarkan karakteristik produk ataupun jasa yang ditawarkan.

e. Sasaran Bagian (sub unit goal)
sasaran bagian menggambarkan sasaran dari satu bagian ,atauapun suatu satuan kerja ,yang merupakan alat untuk mencapai sasaran output ataupun sasaran system dari nsuatu organisasi.

C. PENGELOLAAN BERBAGAI SASARAN YANG SALING BERLAWANAN
Organisasi seringkali mempunyai lebih dari satu sasaran ,yang satu sama lain bias mempunyai sifat Yang berlawanan.
Dalam mengelola berbagai sasaran yang saling berlawanan ini, terdapat beberapa cara berikut:

1. Menerima performansi yang secukupnya (Satisfising)
Dengan cara ini,organisasi menerima performansi yang secukupnya , tidak mengusahakan asalkan semua sasaran bias dikelola secara simultan.

2. Perhatian bertahap (sequintal attention)
Organisasi berusaha untuk mencapai sasaran yang dianggap paling penting terlebih dahulu , sesudah sasaran itu tercapai kemudian memusatkan perhatian kepada sasaran lain nya secara berurutan.

3. Preferensi sasaran (Preference ordering )
Pada cara ini, pimpinantertinggi organisasi telah menetapkan prioritas .sasaran,sehingga setiap anggota organisasi mengetahui sasaran seperti apa yang harus didahulkan.

4. Perubahan sasaran (goal Changes)
Pada cara ini , Prioritas dari sasaran organisasi diubah secara periodic .sasaran-sasaran itu secara terus menerus dievaluasi , disesuaikan dengan keadaaan lingkungan ,dan ditentukan tingkat kepentingan nya bagi organisasi.

D. PIHAK YANG MENETAPKAN SASARAN ORGANISASI
Aspek lain yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai pihak yang menetapkan sasaran organisasi .Hal ini menjadi penting karena tujuan atau sasaran tersebut sangat tergantung pada nilai-nilai yang dianut oleh para anggota-anggota organisasi.
Pihak-pihak yang dapat menetapkan sasaran dalam organisasi adalah:

1. Pimpinan Tunggal
Pada beberapa organisasi saja,yang biasanya merupakan pimpinan tertinggi dalam organisasi.Hal ini terutama terjadi pada organisasi yang berukuran kecil.sasaran pada organisasi besar seringkali dipengaruhi oleh pandangan dari seorang –pimpinan yang paling berpengaruh.

2. Koalisi
Koalisi merupkan kerjasam sekelompok anggota pimpinan organisasi,untuk mempunyai pandangan yang sama mengenai nilai-nilai yang seharusnya diikuti oleh organisasi,yang juga selanjutnya menentukan tujuan atau sasarn yang akan dipilih.

E. EFEKTIFITAS ORGANISASI
Pengertian yang memadai mengenai tujuan ataupun sasaran organisasi merupakan langkah pertama dalam pembahasan mengenai efektifitas tersebut seringkali berhubungan erat dengan tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi.

F. EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI
Sasaran telah didefinisikan sebagai keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi.Efektufitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai tujuan atau sasaran nya.
Efisiensi Organisasi merupakan sebuah konsep yang bersifat lebih terbatas ,dan menyangkut proses internal yang terjadi dalam suatu organisasi.efektifitas merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam teori organisasi ,karena mampu memberikan gambatran mengenai keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran nya.

G. BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGUKURAN EFEKTIFITAS ORGANISASI
Pengukuran efektifitas dilakuakan dengan acuan berbagai bagian yang berbeda dari organisasi ,Pendekatan sasaran (goal approach) dalam pengukuaran efektifitas memusatkan perhatian terhadap aspek output.yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tingkatan output yang direncanakan .

1. Pendekatan sasaran (goal approach)
Pendekatan sasaran dalam pengukuran efektifitas dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut.sasaran yang penting diperhatikan dalam pengukuran efektifitas dengan pendekatan ini adalah sasaran yang sebenarnya (Operative Goal).dengan memperhatikan permasalahan yang ditimbulkan oleh beberapa hal berikut:

a. Adanya macam-macam out-put (multiple outcomes)
Adanya bermacam-macam out-put yang dihasil kan menyebabkan pengukuran efektifitas organisasi dengan pendekatan sasaran menjadi sulit untuk dilakukan .Efektifitas yang tinggi pada suatu sasaran sering kali disertai dengan efektifitas yang rendah pada sasaran lain nya.

b . Adanya subyektifitas dalam penelitian
Pengukuran efektifitas organisasi dengan menggunakan pendekatan sasaran seringkali mengalami hambatan karena sulitnya mengidentifikasi kan sasaran organisasi yang sebenar nya ,dan juga karena kesulitan dalam pengukuran keberhasilanm organisasi dalam mencapai sasarannya.
Untuk organisasi usaha , hal ini lebih mudah dilakukan karena tujuan perusahaan , sasaran yang dikehendaki, dan ukuran-ukuran keberhasilan perusahaan seperti keuntungan ,besarnya omset biasa nya tertulis jelas. 

c. Pengaruh Kontekstual
Lingkungan dan keseluruhan elemen-elemen kontekstual berpengaruh terhadap Performansi organisasi.Pengaruh kontektual ini dapat memberikan kesempatan untuk berprestasi dengan baik bagi organisasi, ataupun sebalik nya.

2. Pendekatan sumber (System resource approach)
Pendekatan sumber mengukur efektifitas melalui keberhasilan organisasi dalam mendapatkan berbagai macam-macam sumber yang dibutuhkankan nya.pendekatan ini didasarkan pada teori mengenai keterbukaan organisasi terhadap lingkungan nya .Mendapatkan berbagai jenis sumber untuk memelihara sistem organisasi merupakan kriteria yang digunakan untuk mengukur efektifitas organisasi.
Organisasi mempunyai hubungan yang merata dengan lingkungan nya ,karena dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang merupakan input bagi organisasi ,dan out-put yang dihasilkan juga dilemparkan oleh organisasi kepada lingkungan nya .Efektifitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam memanfaatkan lingkungan nya untuk memperoleh berbagai jenis sumber yang bersifat langka maupun yang nilai nya tinggi.

3. Pendekatan proses ( internal process approach )
Pendekatan Proses menganggap efektifitas sebagai sebagai efisiensi dan kondisi ( kesehatan ) dari organisasi internal.Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan organisasi , dan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap-sumber-sumber yang dimiliki olrh organisasi , yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan organisasi.

4. Pendekatan gabungan
Pengukuran efektifitas organisasi dengan pendekatan gabungan ini akan mencakup pengukuran pada sisi input , efisiensi proses transformasi, dan keberhasilan dalam mencapai sasaran output Dengan demikian diharapkan pengukuran yang dilakukan dapat memberikan gambaran mengenai seluruh dimensi daripada efektifitas organisasi.

H. PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM EFEKTIFITAS ORGANISASI
Ketiga pendekatan dalam pengukuran efektifitas organisasi yang telah dijelaskan, yaitu pendekatan sasaran ,pendekatan sumber dan pendekatan proses, masing-masing mempunyai kelemahan sendiri-sendiri.
Karena kelemahan dari masing-masing pendekatan tersebut akhirnya muncul pendekatan yang bersifat lebih integrative dalam pengukuran efektifitas organisasi.

1. Pendekatan Constituency
Salah satu pendekatan dalam pengukuran efektifitas yang mencoba memandang keseluruhan kegiatan yang dilakukan [ada suatu organisasi.Kelebihan dari pendekatan constituency ini adalah kemampuan nya untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai efektifitas organisasi , yaitu melalui pandangan nya terhadap keseluruhan factor-faktor baik yang terdapat didalam maupun diluar organisasi.Pendekatan ini, misal nya menganggap bahwa kepuasan karyawan sama penting nya dengan keberhasilan dalam mencapai sasaran , yang diinginkan oleh pemilik perusahaan

2. Pendekatan Bidang Sasaran (Goal Domains)
Pendekatan bidang kegiatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa organisasi mempunyai banyak bidang kegiatan yang juga bisa diartikan bahwa organisasi mempunyai lebih dari satu bidang sasaran .Pendekatan ini mengukur performansi organisasi pada setiap bidang sasaran , dengan memperhitungkan juga prioritas dari setiap bidang sasaran tersebut bagi organisasi.

3. kerangka Ketergantungan (Contingency)
Pendekatan sasaran dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut dan juga preferensi para pimpinan organisasi.Pimpian akan sangat memperhatikan proses internal organisasi . Kepuasaan kerja dan hubungan inter personal dalam pekerjaan akan sangat diperhatikan, bahkan digunakan sebagai kriteria efektifitas, karena out-put organisasi sendiri tidak cukup jelas untuk digunakan sebagai alat pengukur performansi organisasi.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Membuat definisi tentang keefektifan organisasi memang sulit dan kompleks, dengan menggunakan empat pendekatan dalam menilai keefektifan yang meliputi : (1) Pendekatan pencapaian tujuan menetapkan bahwa EO sebagai pencapaian tujuan akhir; (2) Pendekatan system memfokuskan pada cara-cara dan kemampuan organisasi memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan dalam system ; (3) Pendekatan konstituensi-strategis yang mendefinisikan EO sebagai sesuatu yang dapat memenuhi tuntutan dari konstituen di dalam lingkungan organisasi disebabkan organisasi memerlukan dukungan terus menerus sehingga keberhasilannya diukur dari kemampuan untuk memuaskan individu, kelompok, serta lembaga yang menjadi tempat bergantung bagi kelangsungan hidup organisasi tersebut; (4) Perspektif terakhir adalah pendekatan yang berdasarkan pada nilai-nilai bersaing, yang mencoba mempersatukan sejumlah besar kriteria tentang EO kedalam empat model, masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai serta dalam tahap mana organisasi tersebut berada di daur hidupnya.
Secara konseptuan Efektifitas Organisasi memang kompleks begitu juga upaya untuk mendefinisikan, bahwa keefektifan organisasi secara umum dapat didefinisikan sebagai tingkatan pencapaian organisasi atas tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar